1.
Manfaat dan Nilai
Barang
Apabila
suatu barang atau jasa dapat di konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia,
berarti barang/jasa tersebut mempunyai nilai guna atau manfaat.
Nilai atau manfaat barang dapat digolongkan menjadi dua macam.
- Nilai Pakai
Nilai
pakai adalah kemampuan satu barang untuk dapat dipakai dalam memenuhi
kebutuhan.
Nilai
pakai terdiri dari:
a.
Nilai pakai subjektif
b.
Nilai pakai objektif
- Nilai Tukar
Nilai
tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukar dengan barang lain,
baik ditukar dengan uang ataupun dengan benda lainnya.
Nilai
tukar terdiri dari:
a.
Nilai tukar subjektif
b.
Nilai tukar objektif
2.
Guna atau Manfaat
Barang
Macam-macam
guna atau manfaat barang :
- Kegunaan bentuk (from utility)
Suatu
barang akan lebih berguna jika diubah dari bentuk asalnya.
Misalnya :
kayu menjadi perabot rumah tangga, benang menjadi kain.
- Kegunaan tempat (utility of place)
Suatu
barang akan lebih berguna jika berada pada tempat yang tepat.
Misalnya :
pakaian tebal digunakan didaerah berhawa dingin.
- Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan
dasar adalah peningkatan dari bahan dasar menjadi barang jadi yang mempunyai
nilai guna yang lebih tinggi dari pada barang asalnya.
Misalnya :
kapas sebagai bahan dasar pembuatan benang.
- Kegunaan waktu (utility of time)
Suatu
barang akan bermanfaat jika digunakan pada waktu tertentu.
Misalnya :
jas hujan digunakan pada saat hujan.
- Kegunaan pelayanan (service utility)
Suatu
barang akan berguna apabila dapat memberikan jasa.
Misalnya :
televisi akan berguna jika ada siaran.
- Kegunaan kepemilikan (owner ship utility)
Suatu
barang akan berguna apabila sudah dimiliki/disewa oleh orang yang membutuhkan.
Misalnya :
buku pelajaran ditoko buku tidak mempunyai nilai guna tetapi jika dimiliki oleh
pelajar akan berguna.
3.
Teori Perilaku
Konsumen
Teori
nilai guna digolongkan menjadi :
- Nilai guna total (total utility)
Yaitu
nilai kepuasan secara keseluruhan yang didapat konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
- Nilai guna marginal (marginal utility)
Merupakan
pertambahan nilai kepuasan yang didapat konsumen sebagai akibat dari jumlah
barang yang dikonsumsi.
- Nilai guna yang semakin menurun (diminishing utility)
Bunyi
hukum Gossen I
Jika
jumlah terus ditambah maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah, akan
tetapi kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan apabila dikonsumsi
terus menerus akhirnya tambahan kepuasanyang diperoleh akan menjadi negatif dan
kepuasan total menjadi berkurang.
- Nilai guna yang sama
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada berbagai kebutuhan sehingga
dengan pendapatan yang dimiliki harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Dengan demikian manusia tidak terkonsentrasi pada satu kebutuhan untuk
terpuaskan tetapi diratakan sampai intensitas yang sama.
Bunyi
hukum Gossen II
Seorang konsumen akan membagi-bagi
pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa hinggga
kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang. Artinya : Sedemikian rupa
hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan
kepuasan marginal yang sama. Apakah pengeluaran untuk membeli barang yang satu
atau yang lain.
Perilaku Konsumsi
Dilihat dari segi pertimbangan perilaku
konsumen yang berbelanja dibedakan
menjadi :
1.
Perilaku konsumsi
rasional
Adalah
perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional dalam memutuskan
untuk mengkonsumsi suatu produk.
2.
Perilaku tidak
rasional
Adalah
perilaku konsumen yang tidak didasari pertimbangan yang baik dalam memutuskan
dalam mengkonsumsi suatu produk.
Faktor-faktor yang mrempengaruhi
konsumsi :
1.
Faktor internal
a.
pendapatan
b.
motivasi
c.
sikap dan kepribadian
d.
selera
2.
Faktor eksternal
a.
kebudayaan
b.
status sosial
c.
harga barang
4.
Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah atau mencitakan nilai guna barang atau
jasa.
a.
Tujuan produksi
1.
Memenuhi kebutuhan
masyarakat
2.
Mencari keuntungan
3.
Meningkatkan jumlah
dan mutu produksi
4.
Memperoleh kepuasan
dari kegiatan produksi.
b.
Bidang produksi
1.
Ekstraktif yaitu
mengambil bahan dari alam (pertimbangan, penggalian,
Perikanan)
2.
Pertanian/agraris
yaitu pekerjaan mengolah tanah dengan bantuan kesuburan tanah, misalnya :
pertanian, perkebunan.
3.
Perdagangan yaitu
pekerjaan yang melakukan jual beli barang.
4.
Industri yaitu
mengolah bahan-bahan menjadi barang-barang
Misalnya : mengolah kapas menjadi barang.
5.
Jasa yaitu melakukan
usaha dibidang jasa misalnya : transportasi, pergudangan, perhotelan.
c.
Tingkat produksi
1. Tingkat produksi primer meliputi : usaha ekstraktif.
2.
Tingkat produksi
sekunder meliputi : industri, kerajinan tangan, dan konstruksi.
3.
Tingkat produksi
tersier : tidak menghasilkan barang tetapi usaha saja.
d.
Faktor-faktor
produksi
Adalah
semua benda dan alat-alat yang digunakan untuk menambah nilai gunja barang atau
jasa.
Ada dua
macam faktor produksi antara lain :
1.
Faktor produksi asli
a.
Alam
b.
Tenaga kerja
2.
Faktor produksi
turunan
a.
Modal
b.
Keahlian atau
kewirausahaan
e.
Peningkatan jumlah
dan mutu hasil poroduksi
Dapat
dilakukan dengan cara :
1.
Ekstensifikasi
2.
Intesifikasi
3.
Diversifikasi
4.
Spesialisasi
5.
Memberi proteksi
f.
Teori produksi
Hukum
tambahan yang semakin berkurang atau law of diminishing returns.
Law of
Diminishing Returns berbunyi sebagai berikut :
Kalau ada
(paling sedikit) satu input yang tetap (misalnya tanah atau modal)
dikombinasikan satu input variabel (misalnya tenaga kerja) yang setiap kali
ditambah dengan satu unit, maka output akan bertambah juga. Mula-mula dengan
tingkat pertambahan yang lebih dari proporsional, tetapi saat tertentu tambahan
hasil akan menjadi berkurang dari proporsional.
g.
Perilaku
produsen/pengusaha
Banyak
terdapat sektor produksi yang bedampak tidak menguntungkan bagi masyarakat
misalnya : pertambangan, tekstil, produk-produk kiimia apabila tidak dikelola
dengan baik dan berhati-hati dapat merugikan masyarakat yang tinggal didekat
lokasi industri tersebut. Oleh karena itu pengelolaan berbagai sektor semacam
itu harus memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
5.
Kegiatan Ekonomi
Masyarakat
Arus
lingnkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang, arus jasa, arus uang serta
hubungan satu sama lain yang dapat menimbulkan arus perputaran kegiatan
ekonomi. Dimana kegiatan ekonomi tidak terlepas dan hubungan antara rumah
tangga produksi dan rumah tangga konsumsi.
Arus
Perputaran Kegiatan Ekonomi
6.
Pelaku Ekonomi
Kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dikelompokkan
menjadi :
- Rumah tanggga konsumsi (RTK)
Peranan
rumah tangga konsumsi dalam perekonomian adalah :
a.
Sebagai konsumen
b.
Sebagai pemasok
faktor produksi
- Rumah tangga produksi (RTP)
Peranan
rumah tangga produksi adalah sebagai produsen dan sebagai agen pembangunan atau
agent of development.
- Rumah tangga negara (pemerintah)
Peranan
rumah tangga pemerintah/negara :
a.
Sebagai pengatur
kegiatan perekonomian
b.
Sebagai konsumen
c.
Sebagai produsen
- Masyarakat luar negeri
Adalah
negara-negara yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kerja
sama ekonomi dengan suatu negara tertentu.