Senin, 09 April 2012

KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT


1.    Manfaat dan Nilai Barang
Apabila suatu barang atau jasa dapat di konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia, berarti barang/jasa tersebut mempunyai nilai guna atau manfaat.
Nilai atau manfaat barang dapat digolongkan menjadi dua macam.
  1. Nilai Pakai
Nilai pakai adalah kemampuan satu barang untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan.
Nilai pakai terdiri dari:
a.    Nilai pakai subjektif
b.    Nilai pakai objektif
  1. Nilai Tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukar dengan barang lain, baik ditukar dengan uang ataupun dengan benda lainnya.
Nilai tukar terdiri dari:
a.    Nilai tukar subjektif
b.    Nilai tukar objektif
2.    Guna atau Manfaat Barang
Macam-macam guna atau manfaat barang :
  1. Kegunaan bentuk (from utility)
Suatu barang akan lebih berguna jika diubah dari bentuk asalnya.
Misalnya : kayu menjadi perabot rumah tangga, benang menjadi kain.
  1. Kegunaan tempat (utility of  place)
Suatu barang akan lebih berguna jika berada pada tempat yang tepat.
Misalnya : pakaian tebal digunakan didaerah berhawa dingin.
  1. Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan dasar adalah peningkatan dari bahan dasar menjadi barang jadi yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi dari pada barang asalnya.
Misalnya : kapas sebagai bahan dasar pembuatan benang.
  1. Kegunaan waktu (utility of time)
Suatu barang akan bermanfaat jika digunakan pada waktu tertentu.
Misalnya : jas hujan digunakan pada saat hujan.
  1. Kegunaan pelayanan (service utility)
Suatu barang akan berguna apabila dapat memberikan jasa.
Misalnya : televisi akan berguna jika ada siaran.
  1. Kegunaan kepemilikan (owner ship utility)
Suatu barang akan berguna apabila sudah dimiliki/disewa oleh orang yang membutuhkan.
Misalnya : buku pelajaran ditoko buku tidak mempunyai nilai guna tetapi jika dimiliki oleh pelajar akan berguna.
3.    Teori Perilaku Konsumen
Teori nilai guna digolongkan menjadi :
  1. Nilai guna total (total utility)
Yaitu nilai kepuasan secara keseluruhan yang didapat konsumen dalam         mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
  1. Nilai guna marginal (marginal utility)
Merupakan pertambahan nilai kepuasan yang didapat konsumen sebagai akibat dari jumlah barang yang dikonsumsi.
  1. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing utility)
Bunyi hukum Gossen I
Jika jumlah terus ditambah maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah, akan tetapi kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan apabila dikonsumsi terus menerus akhirnya tambahan kepuasanyang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.
  1. Nilai guna yang sama
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada berbagai kebutuhan sehingga dengan pendapatan yang dimiliki harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan demikian manusia tidak terkonsentrasi pada satu kebutuhan untuk terpuaskan tetapi diratakan sampai intensitas yang sama.

Bunyi hukum Gossen II
            Seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa hinggga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang. Artinya : Sedemikian rupa hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan kepuasan marginal yang sama. Apakah pengeluaran untuk membeli barang yang satu atau yang lain.        
       Perilaku Konsumsi
       Dilihat dari segi pertimbangan perilaku konsumen yang berbelanja dibedakan  
       menjadi :
1.    Perilaku konsumsi rasional
Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional dalam memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk.
2.    Perilaku tidak rasional
Adalah perilaku konsumen yang tidak didasari pertimbangan yang baik dalam memutuskan dalam mengkonsumsi suatu produk.
       Faktor-faktor yang mrempengaruhi konsumsi :
1.    Faktor internal
a.    pendapatan
b.    motivasi
c.    sikap dan kepribadian
d.    selera
2.    Faktor eksternal
a.    kebudayaan
b.    status sosial
c.    harga barang

4.    Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah atau mencitakan nilai guna barang atau jasa.
a.    Tujuan produksi
1.    Memenuhi kebutuhan masyarakat
2.    Mencari keuntungan
3.    Meningkatkan jumlah dan mutu produksi
4.    Memperoleh kepuasan dari kegiatan produksi.
b.    Bidang produksi
1.    Ekstraktif yaitu mengambil bahan dari alam (pertimbangan, penggalian, 
Perikanan)
2.    Pertanian/agraris yaitu pekerjaan mengolah tanah dengan bantuan kesuburan tanah, misalnya : pertanian, perkebunan.
3.    Perdagangan yaitu pekerjaan yang melakukan jual beli barang.
4.    Industri yaitu mengolah bahan-bahan menjadi barang-barang
Misalnya : mengolah kapas menjadi barang.
5.    Jasa yaitu melakukan usaha dibidang jasa misalnya : transportasi, pergudangan, perhotelan.
c.    Tingkat produksi
1.    Tingkat produksi primer meliputi : usaha ekstraktif.
2.    Tingkat produksi sekunder meliputi : industri, kerajinan tangan, dan konstruksi.
3.    Tingkat produksi tersier : tidak menghasilkan barang tetapi usaha saja.
d.    Faktor-faktor produksi
Adalah semua benda dan alat-alat yang digunakan untuk menambah nilai gunja barang atau jasa.

Ada dua macam faktor produksi antara lain :
1.    Faktor produksi asli
a.    Alam
b.    Tenaga kerja
2.    Faktor produksi turunan
a.    Modal
b.    Keahlian atau kewirausahaan
e.    Peningkatan jumlah dan mutu hasil poroduksi
Dapat dilakukan dengan cara :
1.    Ekstensifikasi
2.    Intesifikasi
3.    Diversifikasi
4.    Spesialisasi
5.    Memberi proteksi
f.     Teori produksi
Hukum tambahan yang semakin berkurang atau law of diminishing returns.
Law of Diminishing Returns berbunyi sebagai berikut :
Kalau ada (paling sedikit) satu input yang tetap (misalnya tanah atau modal) dikombinasikan satu input variabel (misalnya tenaga kerja) yang setiap kali ditambah dengan satu unit, maka output akan bertambah juga. Mula-mula dengan tingkat pertambahan yang lebih dari proporsional, tetapi saat tertentu tambahan hasil akan menjadi berkurang dari proporsional.
g.    Perilaku produsen/pengusaha
Banyak terdapat sektor produksi yang bedampak tidak menguntungkan bagi masyarakat misalnya : pertambangan, tekstil, produk-produk kiimia apabila tidak dikelola dengan baik dan berhati-hati dapat merugikan masyarakat yang tinggal didekat lokasi industri tersebut. Oleh karena itu pengelolaan berbagai sektor semacam itu harus memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
5.    Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Arus lingnkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang, arus jasa, arus uang serta hubungan satu sama lain yang dapat menimbulkan arus perputaran kegiatan ekonomi. Dimana kegiatan ekonomi tidak terlepas dan hubungan antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi.

                                          Arus Perputaran Kegiatan Ekonomi










6.    Pelaku Ekonomi
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dikelompokkan menjadi :
  1. Rumah tanggga konsumsi (RTK)
Peranan rumah tangga konsumsi dalam perekonomian adalah :
a.    Sebagai konsumen
b.    Sebagai pemasok faktor produksi 
  1. Rumah tangga produksi (RTP)
Peranan rumah tangga produksi adalah sebagai produsen dan sebagai agen pembangunan atau agent of development.
  1. Rumah tangga negara (pemerintah)
Peranan rumah tangga pemerintah/negara :
a.    Sebagai pengatur kegiatan perekonomian
b.    Sebagai konsumen
c.    Sebagai produsen
  1. Masyarakat luar negeri
Adalah negara-negara yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kerja sama ekonomi dengan suatu negara tertentu.

SISTEM EKONOMI


Masalah ekonomi yang dihadapi oleh suatu Negara berbeda dengan Negara yang lainnya. Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka. Masalah tersebut meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi dari faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, serta kewirausahaan. Oleh karena itu diperlukan cara tertentu untuk menjalankan perekonomian Negara.
            Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisai segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prisnsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran.Sistem ekonomi suatu Negara bertujuan untuk menata perekonomian Negara tersebut agar masyarakatnya sejahtera.
            Adapun macam-macam sistem ekonomi adalah:
1.    Sistem Ekonomi Tradisional
Terdapat pada kehidupan masyarakat yang masih primitif. Hasil alam merupakan sumber utama perekonomian. Dalam sistem ekonomi ini keluarga bertindak sebagai produsensekaligus konsumen, sehingga setiap keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.
     Adapun ciri-ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut:
a.    Belum ada pembagian kerja.
b.    Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter.
c.    Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang berlaku.
d.    Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
e.    Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
f.     Tanah (alam) adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.

2.    Sistem Ekonomi Modern.
Dalam kehidupan yang makin maju, kebutuhan manusia semakin banyak, baik jumlah maupun macamnya. Oleh karena itu muncul tiga sistem ekonomi modern, yaitu:
a.    Sistem Ekonomi Pasar Bebas.
Sistem ekonomi ini memberikan kebebasan kepada masyarakat. Untuk mentukan dan mengatur sendiri kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Kebebasan tersebut meliputi semua sektor perekonomian, produksi, kosnsumsi, dan distribusi. Bahkan jika mereka ingin melakukan kegiatan ekonomi dengan penduduk Negara lain. Jadi dalam sistem ekonomi ini, harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Pelaku ekonomi pasar bebas mempunyai kebebasan gerak dalam perekonomian tanpa adanya campur tangan dan hambatan dari pemerintah. Sehingga sistem ini disebut juga sistem ekonomi liberal. Negara yang menganut sistem ini yaitu Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut:
1)    Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan, masyarakat atau perusahaan.
2)    Adanya pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja (buruh), dan pemilik modal.
3)    Adanya persaingan antar pengusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya.
4)    Pemerintah tidak melakukan campur tangan dalam pasar, sehingga penentuan harga terjadi karena mekanisme pasar, yaitu hubungan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).

b.    Sistem Ekonomi Komando.
Sistem ekonomi ini disebut juga sistem ekonomi sentral atau terpusat. Hal ini disebabkan semua proses ekonomi (produksi, konsumsi dan distribusi) direncanakan serta dikomando oleh pemerintah, sehingga corak dan jenis kegiatn yang ada di Negara tersebut ditentukan oleh pemeriantah juga. Semua sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia, merupakan milik pemerintah yang akan digunakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dalam sistem ini peran swasta tidak menonjol, karena produsen baik rumah tangga , perusahaan, maupun industri hanya sebagai pelaksana rencana. Sistem ekonomi ini dianut di Negara-negara yang mempunyai paham komunis seperti Kuba.
Adapun Ciri-ciri sistem ekonomi komando sebagai berikut;
1)    Semua alat dan sumber produksi milik Negara.
2)    Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah.
3)    Jenis pekerjaan danpembagian kerja diatur oleh pemeriantah.
4)    Tidak ada pihak swasta yang dapat melakukan kegiatan ekonomi secara bebas.

c.    Sistem Ekonomi Campuran.
Sistem ekonomi ini merupakan campuran dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar bebas, dimana sumber daya dialokasikan oleh pasar dan pemerintah. Adapun tujuannya untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
Adapun ciri-ciri ekonomi campuran sebagai berikut:
1)    Ada kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi (swasta) dan sebagian lagi (biasanya pada sektor-sektor yang menyangkut hajat orang banyak seperti listrik, air minum, telekomunikasi, jalan, jembatan serta taman-taman kota) dipegang oleh pemerintah.
2)    Sebagian interaksi ekonomi terjadi di pasar, akan tetapi masih ada campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakannya.
3)    Persaingan diperbolehkan tetapi gerak-geriknya diawasi agar tidak sampai mengarah ke bentuk persaingan yang saling merugikan.